MANAJEMEN
KARIR
Disusun Untuk
Memenuhi Mata Kuliah “Manajemen Sumber
Daya Manusia”
Dosen Pengampu:
Dr.
Anang Kristyanto, S.Sos., M.Si
Oleh:
Anis Watul Khasanah
Emy Nur Diana
Mahfudz Sanjaya
Thoriq Nur Fanany
PROGRAM
STUDI MANAJEMEN
F A
K U L T A S E K O N O M I
UNIVERSITAS
HASYIM ASY’ARI JOMBANG
2015
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kita
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmad, Inayah, Taufik
dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah “Manajemen Karir”
ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca dalam proses belajar mengajar.
Harapan kami semoga
makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca,
sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami
akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang.
Oleh karena itu, kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Jombang, 22 April 2015
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR............................................................................................
DAFTAR
ISI...........................................................................................................
BAB
I. PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang...........................................................................................
B. Rumusan
Masalah.......................................................................................
C. Tujuan
dan manfaat....................................................................................
BAB II. PEMBAHASAN
A. Pengertian
Karir.......................................................................................
B. JalurKarir..................................................................................................
C. Tujuan
Karir..............................................................................................
D. Perencanaan
Karir................................................................................
E. Pengembangan
Karir.................................................................................
F. Manajemen
Karir.........................................................................................
G. Konseling
Karir............................................................................................
BAB III. PENUTUP
Kesimpulan dan
Saran......................................................................................
Daftar
Pustaka..................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Konsep karir
adalah konsep yang netral, oleh sebab itu terdapat karir yang baikdan
terdapat pula karir yang buruk. Ada perjalanan karir yang lambat, ada pula
yang cepat. Tetapi, tentu saja semua orang mendambakan memiliki karir yang baik
dan bila mungkin bergulir dengan cepat. Karir dapat diletakkan dalam konteks
organisasi secara formal, tetapi karir dapat pula diletakkan dalam konteks yang
lebih longgar dan tidak formal. Dalam kaitan arti yang terakhir ini, kita biasa
mengatakan, misalnya, “karir si A sebagai pelukis cukup baik” dan si B
mengakhiri karirnya di bidang politik secara baik”, dan sebagainya.
Sementara, Manajemen
karir dapat diartikan sebagai proses pengelolaan karir pegawai yang
meliputi tahapan kegiatan perencanaan karir, pengembangan dan konseling karir,
serta pengambilan keputusan karir. Manajemen karir melibatkan semua pihak
termasuk pegawai yang bersangkutan dengan unit tempat si pegawai bekerja, dan
organisasi secara keseluruhan. Oleh karena itu manajemen karir mencakup area
kegiatan yang sangat luas. Sedangkan Perencanaan karir adalah
perencanaan yang dilakukan baik oleh individu pegawai maupun oleh organisasi
berkenaan dengan karir pegawai, terutama mengenai persiapan yang harus dipenuhi
seorang pegawai untuk mencapai tujuan karir tertentu. Yang perlu digarisbawahi,
perencanaan karir pegawai harus dilakukan oleh kedua belah pihak yaitu pegawai
yang bersangkutan dan organisasi. Jika tidak, maka perencanaan karir pegawai
tidak akan menghasilkan rencana yang baik dan realistis.
Pengembangan
karir adalah proses mengidentifikasi potensi karir pegawai, dan materi serta
menerapkan cara-cara yang tepat untuk mengembangkan potensi tersebut.Secara umum, proses pengembangan karir dimulai dengan mengevaluasi kinerja
pegawai. Proses ini lazim disebut sebagai penilaian kinerja (performance
appraisal). Dari hasil penelitian kinerja ini kita mendapatkan masukan yang
menggambarkan profil kemampuan pegawai (baik potensinya maupun kinerja
aktualnya). Dari masukan inilah kita mengidentifikasi berbagai metode untuk
mengembangkan potensi yang bersangkutan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Karir
Para pakar lebih sering mendefinisikan karir sebagai proses suatu
konsep yang tidak statis dan final. Mereka cenderung mendefinisikan karir
sebagai “perjalanan pekerjaan seorang pegawai di dalam organisasi”. Perjalanan
ini dimulai sejak ia diterima sebagai pegawai baru, dan berakhir pada saat ia
tidak bekerja lagi dalam organisasi tersebut.
Konsep
karir adalah konsep yang netral (tidak berkonotasi positif atau negatif).
Karena itu karir ada yang baik, ada pula karir yang buruk. Ada perjalanan karir
yang lambat, ada pula yang cepat. Tetapi, tentu saja semua orang mendambakan
memiliki karir yang baik dan bila mungkin bergulir dengan cepat.
B.
Jalur Karir
Jalur karir adalah pola urutan pekerjaan (Pattern of Work
Sequence) yang harus dilalui pegawai untuk mencapai suatu tujuan karir.
Tersirat di sini, jalur karir selalu bersifat formal, dan ditentukan oleh
organisasi (bukan oleh pegawai).
Jalur karir selalu bersifat ideal dan normatif. Artinya dengan
asumsi setiap pegawai mempunyai kesempatan yang sama dengan pegawai lain, maka
setiap pegawai mempunyai kesempatan yang sama untuk mencapai tujuan karir
tertentu. Meskipun demikian, kenyataan sehari-hari tidak selalu ideal seperti
ini. Ada pegawai yang bagus karirnya, ada pula pegawai yang mempunyai karir
buruk meskipun prestasi kerja yang ditunjukkannya bagus.
Tipe Jalur
Karir
Untuk
mencapai tujuan karir selain harus melakukan perencanaan dan pengembangan karir
juga perlu dibentuk jalur karir, di mana jalur karir biasanya memfokuskan pada
mobilitas kedepan dalam jabatan khusus.
Ada tiga tipe metode di dalam jalur
karir, yaitu sebagi berikut :
1. Jalur Karir
Tradisional
Di mana kemajuan karyawan dalam
organisasi adalah lurus kedepan dari satu pekerjaan khusus ke pekerjaan
selanjutnya. Asumsi dari tiap pekerjaan yang terdahulu adalah inti persiapan
untuk menuju tingkatan kerja yang lebih tinggi.
2. Jalur Karir
Jaringan
Di mana pada jalur karir ini merupakan suatu jaringan
kerja yang vertical dan rentetan dari kesempatan-kesempatan horizontal. Jalur
karir jaringan mengakui pertukaran dari pengalaman pada satu tingkat sebelum
dipromosikan ke tingkat yang lebih tinggi.
3. Jalur Karir
Dual
Jalur karir ini mengakui bahwa spesialis teknik dapat
dan akan memberikan kontribusi dan keahlian mereka pada perusahaan tanpa
berharap menjadi manajer.
C.
Tujuan Karir
Tujuan atau sasaran karir adalah posisi atau jabatan tertentu yang
dapat dicapai oleh seorang pegawai bila yang bersangkutan memenuhi semua syarat
dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan jabatan tersebut.
Yang penting dicatat, tujuan atau sasaran karir tidak otomatis
tercapai bila seorang pegawai memenuhi semua syarat yang harus dipenuhi.
Misalnya seorang kepala subagian tidak otomatis menjadi kepala bagian meskipun
ia telah memenuhi syarat untuk menjadi kepala bagian. Untuk menjadi kepala
bagian, ia harus memenuhi syarat-syarat yang seringkali di luar kekuasaannya,
misalnya ada tidaknya lowongan jabatan kepala bagian, keputusan dan preferensi
pimpinan, adanya kandidat lain yang sama kualitasnya, dan sebagainya.
D. Perencanaan Karir (Career
Planning)
Perencanaan
Karir (career planning) terdiri atas
dua suku kata, yaitu perencanaan dan karir. perencanaan didefinisikan sebagai
proses penentuan rencana atau kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan pada masa
yang akan datang. sedangkan karir adalah semua pekerjaan yang dilakukan
seseorang selama masa kerjanya yang memberikan kelangsungan, keteraturan dan
nilai bagi kehidupan seseorang.
Melalui perencanaan karir (career planning) setiap individu
mengevaluasi kemampuan dan minatnya sendiri, mempertimbangkan kesempatan karir
alternative, menyusun tujuan karir, dan merencanakan aktivitas-aktivitas
pengembangan praktis.
Pada dasarnya
perencanaan karir terdiri atas 2 (dua) elemen utama yaitu :
1.
Perencanaan Karir Individual (Individual Career Planning)
Perencanaan karir individual terfokus pada individu yang meliputi latihan
diagnostik, dan prosedur untuk membantu individu tersebut menentukan “siapa
saya” dari segi potensi dan kemampuannya.
Perencanaan karir individual
meliputi :
a. Penilaian
diri untuk menentukan kekuatan, kelemahan, tujuan, aspirasi, preferensi,
kebutuhan, ataupun jangka karirnya (career anchor).
b. Penilaian pasar tenaga kerja untuk menentukan tipe kesempatan yang tersedia
baik di dalam maupun diluar
organisasi.
c. Penyusunan
tujuan karir berdasarkan evaluasi diri.
d. Pencocokan
kesempatan terhadap kebutuhan dan tujuan serta pengembangan strategi karir.
e. Perencanaan
transisi karir.
2. Perencanaan Karir Organisasional (Organizational
Career Planning)
Perencanaan karir organisasional mengintegrasikan kebutuhan SDM dan
sejumlah aktivitas karir dengan lebih menitikberatkan pada jenjang atau jalur
karir (career path).
Tujuan program perencanaan karir
organisasional adalah :
a. Pengembangan
yang lebih efektif tenaga berbakat yang tersedia.
b. Kesempatan
penilaian diri bagi karyawan untuk memikirikan jalur-jalur karir tradisional
atau jalur karir yang baru.
c. Pengembangan
sumber daya manusia yang lebih efisien di dalam dan di antara divisi dan/atau
lokasi geografis
d. Kepuasan
kebutuhan pengembangan pribadi karyawan
e. Peningkatan
kinerja melalui pengalaman on the job
training yang diberikan oleh
perpindahan karir vertical dan horizontal
f. Meningkatkan
loyalitas dan motivasi karyawan yang dapat menyebabkan berkurangnya perputaran
karyawan
g. Suatu metode
penentuan kebutuhan pelatihan dan pengembangan.
Tahapan
Perjalanan Karir
Secara umum, tahapan perjalanan karir seseorang dapat dikelompokkan ke dalam
5 (lima) tahapan yang didasarkan pada usia, yaitu :
1. pertumbuhan
(< 15 tahun)
2. penjajakan
(15 - 24 tahun)
3. pemantapan
(25 - 44 tahun)
4. pemeliharaan
(45 - 65 tahun)
5. kemunduran (
> 66 tahun)
Langkah-
Langkah Perencanaan Karir
Proses atau langkah-langkah yang akan ditempuh untuk menyusun rencana karir
terdiri atas hal-hal berikut ini :
1. Menilai Diri Sendiri
Hal utama dalam memulai perencanaan karir adalah bertanya atau memahami
diri sendiri. Mengenali peluang-peluang, kesempatan-kesempatan,
kendala-kendala, pilihan-pilihan, konsekuensi-konsekuensi, keterampilan, bakat
dan nilai berhubungan pada kesempatan karir.
2. Menetapkan Tujuan Karir
Setelah orang dapat menilai kekuatan, kelemahan, dan setelah mendapat
pengetahuan tentang arah dari kesempatan kerja, maka tujuan karir dapat
diidentifikasi dan kemudian dibentuk.
3. Menyiapkan Rencana-Rencana
Rencana tersebut mungkin dibuat dari berbagai macam desain kegiatan untuk
mencapai tujuan karir.
4.
Melaksanakan Rencana- Rencana
Untuk mengimplementasika satu rencana kebanyakan diperlukan iklim
organisasi yang mendukung. Artinya bahwa manajemen tingkat atas harus mengajak
semua tingkatan dari manajemen untuk membantu bawahan mereka dalam meningkatkan
karir mereka.
Manfaat Perencanaan
Karir
Dengan adanya perencanaan karir,
maka perusahaan dapat :
1. Menurunkan
tingkat perputaran karyawan (turnover),
dimana perhatian terhadap karir individual dalam perencanaan karir yang telah
ditetapkan akan dapat meningkatkan loyalitas pada perusahaan di mana mnereka
bekerja, sehingga akan memungkinkan menurunkan tingkat perputaran karyawan.
2. Mendorong
pertumbuhan, dimana perencanaan karir yang baik akan dapat mendorong semangat
kerja karyawan untuk tumbuh dan berkembang. Dengan demikian motivasi karyawan
dapat terpelihara.
3. Memenuhi
kebutuhan-kebutuhan organisasi akan sumber daya manusia di masa yang akan
datang.
4. Memberikan
informasi kepada organisasi dan individu yang lebih baik mengenai jalur
potensial karir di dalam suatu organisasi.
5. Mengembangkan
pegawai yang dapat dipromosikan, perencanaan karir membantu membangun penawaran
internal atas talenta yang dapat dipromosikan untuk mempertemukan dengan
lowongan yang disebabkan oleh masa pension, berhenti bekerja dan pengembangan.
6. Menyediakan
fasilitas bagi penempatan internasional, organisasi global menggunakan
perencanaan karir untuk membantu mengidentifikasikan dan mempersiapkan
penempatan di luar negeri.
7. Membantu
menciptakan keanekaragaman angkatan kerja, ketika mereka diberikan bantuan
perencanaan karir, pekerja dengan latar belakang berbeda dapat belajar tentang
harapan-harapan organisasi untuk pertumbuhan sendiri dan pengembangan.
8. Membuka
jalan bagi karyawan yang potensial, perencanaan karir memberikan keberanian
kepada karyawan untuk melangkah maju kemampuan potensial mereka karena mereka
mempunyai tujuan karir yang spesifik, tidak hanya mempersiapkan pekerja untuk
lowongan di masa depan.
9. Mengurangi
kelebihan, perencanaan karir menyebabkan karyawan, manajer dan departemen
sumber daya manusia menjadi berhati-hati atas kualifikasi karyawan, mencegah manajer yang mau menang sendiri dari
pembatasan sub-ordinate kunci.
10. Membantu pelaksanaan rencana-rencana
kegiatan yang telah disetujui, perencanaan karir dapat membantu anggota
kelompok agar siap untuk jabatan-jabatan penting, persiapan ini akan membantu
pencapaian rencana-rencana kegiatan yang telah disetujui.
Metode
Perencanaan Karir
Perencanaan karir dapat dilakukan
dengan 3 cara, yaitu:
1. Pendidikan
karir
2. Penyediaan
informasi
3. Bimbingan
karir
Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Perencanaan Karir
Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi perencaan karir, di mana seseorang akan mengakui dan
mau mempertimbangkan faktor-faktor tersebut saat mereka merencanakan karir,
yaitu sebagai berikut :
1. Tahap Kehidupan Karir
Seseorang akan berubah secara terus menerus dan
kemudian memandang perbedaan karir mereka pada berbagai tingkatan dalam
hidupnya.
- Dasar Karir
Setiap orang dapat memiliki aspirasi, latar belakang
dan pengalaman yang berbeda satu dengan yang lain.
Ada lima perbedaan motif dasar karir yang menjelaskan
jalan bagi orang-orang untuk memilih dan mempersiapkan karirnya, di mana mereka
menyebutnya sebagai jangkar karir (career
anchors) yaitu antara lain:
a. Kemampuan
manajerial
Tujuan karir bagi manajer adalah
untuk meningkatkan kualitas dari diri sendiri, analitis dan kemampuan
emosional.
b.
Kemampuan
fungsional-teknis
Digunakan para teknisi yang akan melanjutkan
pengembangan dari bakat teknisnya. Orang-orang tersebut tidak mencari kedudukan
dalam manajerial.
c. Keamanan
Digunakan untuk kesadaran keamanan
individu untuk memantapkan kesadaran karir mereka.
d. Kreativitas
Seseorang yang kreatif memiliki
sedikit sikap seperti pengusaha. Mereka ingin menciptakan atau membangun
sesuatu yang benar-benar milik mereka.
e.
Otonomi dan
kebebasan
Dasar karir ini digunakan untuk
orang yang memiliki hasrat kebebasan agar bebas dari aturan-aturan organisasi.
Mereka menilai otonomi dan ingin menjadi bos dari mereka sendiri dan bekerja
pada langkah mereka sendiri.
E. Pengembangan Karir (Career Development)
Pengembangan karir adalah salah satu fungsi manajemen karir.
Pengembangan karir adalah proses mengidentifikasi potensi karir pegawai, dan
materi serta menerapkan cara-cara yang tepat untuk mengembangkan potensi
tersebut.
Secara umum, proses pengembangan karir dimulai dengan mengevaluasi
kinerja pegawai. Proses ini lazim disebut sebagai penilaian kinerja (performance
appraisal). Dari hasil penelitian kinerja ini kita mendapatkan masukan yang
menggambarkan profil kemampuan pegawai (baik potensinya maupun kinerja
aktualnya). Dari masukan inilah kita mengidentifikasi berbagai metode untuk
mengembangkan potensi yang bersangkutan.
Pengembangan karir (career development) meliputi
aktivitas-aktivitas untuk mempersiapkan seorang individu pada kemajuan jalur
karir yang direncanakan. Beberapa prinsip pengembangan karir adalah sebagai
berikut :
1. Pekerjaan
itu sendiri mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap pengembangan karir.
2. Bentuk
pengembangan skill yang dibutuhkan
ditentukan oleh permintaan pekerjaan yang spesifik
3. Pengembangan
akan terjadi hanya jika seorang individu belum memperoleh skill yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan
4. Waktu yang
digunakan untuk pengembangan dapat direduksi/dikurangi dengan mengidentifikasi
rangkaian penempatan pekerjaan individu yang rasional.
Implementasi perencanaan karir
merupakan pengembangan karir. Untuk itu pengembangan karir dapat
didefinisikan sebagai semua usaha pribadi karyawan yang ditujukan untuk
melaksanakan rencana karirnya melalui pendidikan, pelatihan, pencarian dan
perolehan kerja, serta pengalaman kerja.
Titik awal pengembangan karir
dimulai dari diri karyawan sendiri, di mana setiap orang bertanggung jawab atas
pengembangan atau kemajuan karirnya. Setelah komitmen dimiliki, beberapa
kegiatan pengembangan menguntungkan karyawan dan organisasi, departemen SDM
melakukan pelatihan dan pengembangan bagi karyawan.
Manfaat
Pengembangan Karir
Pada dasarnya pengembangan karir
dapat bermanfaat bagi organisasi maupun karyawan.
a. Bagi
organisasi, pengembangan karir dapat :
1. Menjamin
ketersediaan bakat yang diperlukan
2. Meningkatkan
kemampuan organisasi untuk mendapatkan dan mempertahankan karyawan-karyawan
yang berkualitas
3. Menjamin
agar kelompok-kelompok minoritas dan wanita mempunyai kesempatan yang sama
untuk meningkatkan karir.
4. Mengurangi
frustasi karyawan
5. Mendorong
adanya keanekaragaman budaya dalam sebuah organisasi
6. Meningkatkan
nama baik organisasi.
b. Bagi karyawan,
pengembangan karir identik dengan keberhasilan, karena pengembangan karir
bermanfaat untuk dapat :
1. Menggunakan
potensi seseorang dengan sepenuhnya.
2. Menambah
tantangan dalam bekerja.
3. Meningkatkan
otonomi.
4. Meningkatkan
tanggung jawab.
F.
Manajemen Karir
Manajemen
karir adalah proses pengelolaan karir pegawai yang meliputi tahapan kegiatan
perencanaan karir, pengembangan dan konseling karir, serta pengambilan
keputusan karir.
Manajemen
karir melibatkan semua pihak termasuk pegawai yang bersangkutan dengan unit
tempat si pegawai bekerja, dan organisasi secara keseluruhan. Oleh karena itu
manajemen karir mencakup area kegiatan yang sangat luas.
G.
Konseling Karir
Konseling
karir adalah proses mengidentifikasi masalah-masalah yang berhubungan dengan
karir seorang pegawai serta mencari alternatif jalan keluar dari berbagai
masalah tersebut.
Dalam
organisasi, terdapat berbagai masalah yang berhubungan dengan karir pegawai.
Ada yang tidak terlampau serius sehingga dapat dipecahkan dalam tempo relatif
cepat. Ada pula yang sangat serius sehingga mengganggu pekerjaan si pegawai
sendiri maupun pekerjaan rekan sekerja lainnya. Dalam keadaan seperti ini,
konseling karir sangat diperlukan, baik oleh pegawai maupun oleh organisasi.
Bahkan organisasi yang cukup besar seringkali merasa perlu mempekerjakan
seorang pakar (konselor) yang khusus menangani masalah-masalah karir ini
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konsep karir adalah konsep yang netral (tidak berkonotasi positif
atau negatif). Karena itu karir ada yang baik, ada pula karir yang buruk.
Perencanaan
Karir (career planning) terdiri atas
dua suku kata, yaitu perencanaan dan karir. perencanaan didefinisikan sebagai
proses penentuan rencana atau kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan pada masa
yang akan datang. sedangkan karir adalah semua pekerjaan yang dilakukan
seseorang selama masa kerjanya yang memberikan kelangsungan, keteraturan dan
nilai bagi kehidupan seseorang.
B. Saran Dan Kritik
Demikian makalah yang dapat saya
sajikan. Kritik dan saran sangat saya
harapkan berbagai masukan yang akan membangun untuk perbaikan selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat menambah khasanah pengetahuan
manfaat umtuk kita semua. Amin..
DAFTAR PUSTAKA
Dessler, Garry. 2010.
Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kesepuluh Jilid 1. Jakarta : Indeks.
Dessler, Garry. 2010.
Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kesepuluh Jilid 2. Jakarta : Indeks.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar